Jumat, 09 Agustus 2013

KETIKA DI HADAPAN SEORANG IKHWAN


Bismillahirrahmanirrahim… Tahukah kau Akhi? Kalau ada sesuatu yang ada pada dirimu, yang membuat otakku memerintahkan mata ini untuk menunduk ketika berada di hadapanmu. Entah apa itu… hanya saja kau memiliki apa yang kebanyakan lelaki tak punya…. Hingga mata ini merasa tak pantas hanya untuk memandangmu sekilas apalagi menatapmu lekat-lekat…. Tahukah kau Akhi? Ada yang berbeda darimu…. Yang tak mereka miliki, hingga kau terlihat begitu sempurna dimataku… tak sulit bila kau hanya ingin membuatku mengagumimu…. Hanya saja.. lagi-lagi aku merasa tak pantas untuk itu…. karena kau memang terlalu indah untuk dikagumi oleh seseorang sepertiku…. Ya… Tak tahukah kau Akhi…. Sungguh, apa-apa yang ada padamu akan begitu mudah menggoda hatiku… Maka ketahuilah, bahwa aku juga adalah saudarimu…. Yang harus kau jaga hatinya… Bijaklah terhadapku… tak perlu kau ucapkan, kau tampakkan apa-apa yang akan merapuhkan imanku… Kesholehanmu itu…. Sungguh… indah di mataku…. Tapi… ketika kau buang jauh iman di hatimu… kau tak kan lagi terlihat indah bagiku… Akhi…. Ada kalanya, kau begitu mengusik hati… ketika bayanganmu berkelebat di benakku… Tapi, aku tak kan selalu menyalahkanmu… mungkin hatiku inilah yang terlalu rapuh… Hanya saja… satu pintaku Akhi…. Izinkan saudarimu ini… menjaga hati…. Dari mengagumi seorang lelaki yang belum pantas untuk mengisi sudut hati ini…. Akhi… tolong bantu aku…. Agar tak berkurang cintaku padaNya… karena terlalu lama bayangmu hadir dalam tiap pikirku... Terimakasih Akhi…. Karena sekarang aku yakin…. Aku akan lebih bisa menjaga hati…. Kuazzamkan kini… Biarlah Allah saja… yang akan menemukan pemilik hati ini…. ^^

UkHTYKU SAYANG,,


Bismillahirrahmanirrahim,, Cantiknya wanita itu, Bukan kerana ramainya lelaki yang memujamu UkHTYKU SAYANG,, Bismillahirrahmanirrahim,, Cantiknya wanita itu, Bukan kerana ramainya lelaki yang memujamu. Cantiknya wanita itu, Bukan kerana cantik dan mahalnya pakaian yang menutup auratmu. Cantiknya wanita itu, Bukan kerana manjanya nada suaramu. Cantiknya wanita itu, Bukan kerana kelembutan yang bukan pada tempatmu. Cantiknya wanita itu, Bukan kerana keberanian yang salah di sisi agamamu. Namun ukhtiku Sayang, Cantiknya wanita itu terletak Pada bibirmu yang selalu berzikir, Pada mukamu yang bersinar dengan cahaya wudhu, Pada hatimu yang penuh ramah dan taqwa, Pada pendirianmu yang tak goyah,memperjuangkan agamamu, yang semakin hari semakin tenat,kerana madrasah utama ummah, hilang arah dan tujuan kehidupan. Ukhtiku Sayang, Mengapa harus berbangga diri, Tiada yang tinggal dalam jasadmu, kecuali rohmu yang suci. Janganlah engkau kotorkan dengan palitan nafsu. Yang menjadi pinjaman pasti akan dipulangkan, kepada Pemiliknya kelak. Ukhtiku Sayang, Sudah engkau menjadi amaran fitnah, yang sudah termaktub sejak beribu tahun dahulu. Apakah engkau sanggup merealisasikan sebuah fitnah, yang mampu menggoncang keimanan setiap yang bernama lelaki? Ukhtiku Sayang, Bukan diskriminasi Tuhan, yang menciptakanmu sedemikian, kerana engkau ibarat mutiara yang bernilai. Yang sewajarnya dijaga rapi setiap ketika. Selayaknya simpanlah kecantikanmu, Kepada yang layak engkau pamerkan. Bahkan pahala yang bakal dikurnia, Jika diberi pada tempatnya dan tepat orangnya.....

LUAHAN HATI SEORANG AKHWAT YANG TERJAGA HATINYA,,


Bismillahirrahmanirrahim… Jika ditanya Allah untuk membuat pilihan. Akanku putuskan untuk menjadi seperti Rabiatul Adawiyah yang cintanya tidak pernah hadir buat lelaki asing selain mencintai Allah yg Maha Esa. Tapi jelas Allah ciptakan diriku sebagai wanita berjiwa lemah yg sering berlagak memiliki hati yg kental dihadapan lelaki. Pernah dulu aku diuji dan jatuh dgn lelaki dan tekad bertegas utk menjaga diri dari mengulangi dosa yg sama. Alhamdulillah doa dihindari dari fitnah lelaki seakan-akan didengar Tuhan. Didatangkan insan yg jujur dalam menjalankan hubungan. Di antara ribuan jejaka, belum pernahku temui yg terus berani meminta izin dari wali utk berkawan. Yg berani menghadap wali bertanya utk menjadikan aku yg halal agar boleh dipelihara dari menjadi 'milik lelaki umum'. Dalam tegas dia menasihatiku agar berterusan memelihara kehormatan diri dan meminta aku mengelak dari dipandang lelaki yg tidak halal. Namun sebelum hubungan ini menjadi yg halal utk kami, segalanya perlu kami benteng sebelum cinta ini mengheret ke neraka Allah. Kerana cinta yg halal itu bisa menjauhkan aku dari dosa, bisa memelihara kehormatan diriku, bisa mendekatkan jiwaku kepada Allah. Andai cinta yg halal mampu menyelamatkan jiwaku dari kemurkaan Allah, ku mohon agar hati-hati insan disekelilingku juga memahami diriku yg juga ingin rasa dilindungi dan dijaga dalam cinta yg halal. Kerana segalanya bukan aku yg pinta. Bagaimanapun ujian ini perlu dihadapi bukan utk disembunyikan atau lari dari kenyataan. Utk kali ni segalanya demi redha Allah kerana redhaNYA melebihi segala kepentingan dan perkara. Moga beban ini dapat diselesaikan dgn cara berpandukan petunjuk Ilahi. Ya Rabb...Jauhkan kami dari rasa utk menuruti hasutan syaitan ..

WANITA MUSLIMAH


Bismillahirramanirrahim... Bila orang yang mencintaimu memutuskan untuk pergi meninggalkan dirimu dan engkau tau kepergiannya untuk orang lain.. BERSYUKURLAH ..kerana akan datang orang lain yang cintanya lebih besar dari dia yang dulu mencintaimu dan memutuskan pergi darimu.. IKHLASKANLAH..kerana meski di hadapanmu dia sudah baik tapi belum tentu dia yang TERBAIK untukmu.. BERSABARLAH...kerana yang sempurna dari yang tersempurna akan dihadirkan untukmu yaitu orang yang memang ditakdirkan untukmu.. HENTIKAN...Tangismu kerana tau kah ketika engkau menangisinya,,?Dia sedang berada dipelukan orang yang ia pilih menjadi pendampingnya dan sesungguhnya air matamu bukanlah untuk orang yang tepat air matamu jatuh sia_sia bukan,,,? SEMANGATLAH...menantikan dia yang memang baik bukan hanya di hadapanmu tapi juga baik di hadapan ALLAH AZZA WA JALLA yang akan membangun puing_puing kehancuran hatimu dengan Cinta yang hanya kematian memisahkanmu dengannya..insyaAllah ..

HARGAILAH WANITA


Untuk para Akhy..... Seringkali wanita menangis karena pria, entah karena dikecewakan oleh sikapnya, atau dilukai dengan perkataannya, bahkan ditinggalkan. Ada sebuah renungan yang mungkin sangat berarti untuk dibagikan pada seluruh sahabat agar lebih menghormati dan menghargai wanita. Suatu hari, seorang pria berdoa dalam keadaan marah dan emosi. Ia sebal pada pasangannya yang seringkali menangis dan memanfaatkan air mata di setiap perdebatannya. Ia bosan. Sungguh bosan. Tak mau terlibat dalam emosi yang negatif, ia pun sujud dan berdoa, meminta pertolongan pada Tuhan. "Tuhan, mengapa sih wanita sering menangis? Aku bosan dan jenuh melihat dan mendengarnya," keluh pria itu. Jawab Tuhan kepadanya: "Karena wanita itu unik. AKU menciptakannya tidak sama seperti kamu. Ia adalah makhluk yang istimewa. KU kuatkan bahunya untuk menjaga anak-anakmu kelak KU lembutkan hatinya untuk memberimu rasa aman KU kuatkan rahimnya untuk menyimpan benih manusia KU teguhkan pribadinya untuk terus berjuang saat yang lain menyerah KU beri naluri untuk tetap menyayangi walau dikhianati dan disakiti oleh orang yang disayangi KU hembuskan kasih sayang agar ia bisa mencurahimu dengan perhatian KU buat matanya lentik karena ia akan menjadi jendela kedamaian KU buat senyumnya merekah seperti mahkota bunga untuk membuatmu tetap mengingat indahnya dunia KU buat tangannya terampil untuk menjagamu agar tak pernah kekurangan Tapi jika suatu saat ia menangis... Itu karena AKU memberikannya air mata untuk membasuh luka batin dan memberikan kekuatan yang baru. Bukanlah sebuah tanda kelemahan dan kekalahan." Pria itupun tertegun sejenak. Diambilnya langkah bergegas, dipeluk dan diusapnya air mata di pipi orang yang dicintainya. "Aku akan membantumu menghapus luka batin itu..." JADI => Jangan pernah menyakiti wanita...

TANDA-TANDA CINTA YANG SUCI


Ketika seseorang hadir dalam hidupmu dan ingin menyayangimu. Maka saat engkau bertanya apa alasan dia mencintaimu.. Serta merta dia tidak akan pernah memberikan alasan kenapa dia mencintaimu. Yang dia tahu hanya ada engkau satu-satunya dalam hatinya. Dia yang mencintaimu itu siap menerimamu apa adanya.. Walaupun engkau merasa berwajah biasa saja. Tapi bagi dia hanya engkaulah yang terbaik di matanya. Jika engkau menerima cintanya.. Dia tak akan pernah mau melanggar apa yang dilarang Agama. Justru dia selalu menjaganya sampai akan tiba halal waktunya. Jika engkau menghindar atau menolaknya.. Maka dia akan ikhlas menerima keputusanmu. Baginya kebahagiaanmu lebih utama dibanding memikirkan kecewa hatinya. Jika pada suatu saat engkau datang dan ingin memberinya kesempatan.. Maka dia akan menerima kedatanganmu dengan hati terbuka. Karena dia sadar dan tak mudah berpaling pada hati yang lain kecuali dirimu. Mungkin terlihat naif.. Tapi begitulah Cinta Suci yang sebenarnya.

DO'AKU HARI INI


Ya Allah,,Ya Rabbi... Wahai Dzat Yang Menguasai Setiap Hati Jika memang dia bukan bagian dari tulang rusuk hamba jangan biarkan hati ini merindukan kehadirannya bantu hamba agar tidak memasukkan dia ke dalam pikiran dan hati hamba tundukkanlah pesonanya dari pelupuk mata hamba jangan biarkan ia mengukir dirinya di sudut hati hamba gantilah kerinduan dan keinginan yang membelenggu ini dengan kasih sayangMu yang murni dan meliputi semua makna dalam Ar Rahim-Mu bantu hamba agar dapat mengasihinya sebagai saudara seiman yang diikat tali ukhuwah Dan Satu lagi pintaku ya Allah Gak masalah gak dapat yang tampan. Yang penting tutur katanya sopan. Gak masalah gak dapat yang cakep. Yang penting akhlaknya mulia jika bersikap. Gak masalah gak dapat yang ganteng. Yang penting ibadahnya anteng. Gak masalah gak dapat yang manis. Yang penting kalau banyak dosa ia menangis. Gak masalah gak dapat yang kaya raya. Walaupun sederhana asal bisa dipercaya. Gak masalah gak dapat yang berpangkat tinggi. Yang penting bisa setia hati.

Pengertian Ta'aaruf dalam agama islam


Disini akan dijelaskan tentang : - Ta'aruf dan - Prosesnya 1. Apakah defenisi dari Ta'aruf ? Taaruf adalah kegiatan bersilaturahim, kalau pada masa ini kita kata berkenalan bertatap muka, atau bertamu ke rumah seseorang dengan tujuan berkenalan dengan penghuninya. Bole juga dikatakan bahawa tujuan dari berkenalan tersebut adalah untuk mencari jodoh. Taaruf boleh juga dilakukan jika kedua belah pihak keluarga setuju dan tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke jinjang khitbah - taaruf dengan mempertemukan yang hendak dijodohkan dengan maksud agar saling mengenal. Sebagai saranan yang objektif dalam melakukan pengenalan dan pendekatan, taaruf sangat berbeza dengan bercinta. Taaruf secara syar`i memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW bagi pasangan yang ingin nikah. Perbezaan hakiki antara bercinta dengan ta’aruf adalah dari segi tujuan dan manfaat. Jika tujuan bercinta lebih kepada kenikmatan sesaat, zina, dan maksiat. Taaruf jelas sekali tujuannya yakni untuk mengetahui kriteria calon pasangan. 2. Apakah Perbezaan bercouple dan Ta'aruf ? Dalam bercinta, mengenal dan mengetahui hal-hal tertentu calon pasangan dilakukan dengan cara yang sama sekali tidak memenuhi kriteria sebuah pengenalan. Ibarat seorang yang ingin membeli motor second, tapi tidak melakukan pemeriksaan, dia cuma memegang atau mencuba motor itu tanpa pernah tahu kondisi enjinnya. Sedangkan taaruf adalah seperti seorang mekanik motor yang pakar memeriksa mesin, sistem kemudi, sistem rem, sistem lampu dan elektrik, roda dan sebagainya. Bila ternyata baik, maka barulah dia melakukan tawar-menawar. Ketika melakukan taaruf, seseorang baik pihak lelaki atau wanita berhak untuk bertanya yang detail, seperti tentang penyakit, kebiasaan buruk dan baik, sifat dan lainnya. Kedua belah pihak harus jujur dalam menyampaikannya. Kerana bila tidak jujur, boleh menyebabkan krisis kemudian hari. 3. Ada Suatu Pertanyaan Seperti ini ? a. Bagaimana hukum berkunjung ke rumah akhwat (wanita) yang hendak dinikahi dengan tujuan untuk saling mengenal karakter dan sifat masing-masing? أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ .. “Katakan kepada kaum mukminin hendaklah mereka menjaga pandangan serta kemaluan mereka –hingga firman-Nya- Dan katakan pula kepada kaum mukminat hendaklah mereka menjaga pandangan serta kemaluan mereka .” Dalam Shahih Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma dia berkata: سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَظْرِ الْفَجْأَةِ؟ فَقَالَ: اصْرِفْ بَصَرَكَ “Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan pada wanita yg tiba-tiba ? maka beliau bersabda: ‘Palingkan pandanganmu’.” Adapun suara dan ucapan wanita pada asal bukanlah aurat yg terlarang. Namun tdk boleh bagi seorang wanita bersuara dan berbicara lbh dari tuntutan hajat dan tdk boleh melembutkan suara. Demikian juga dgn isi pembicaraan tdk boleh berupa perkara-perkara yg membangkitkan syahwat dan mengundang fitnah. Kerana bila demikian maka suara dan ucapan menjadi aurat dan fitnah yg terlarang. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: فَلاَ تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلاً مَعْرُوْفًا “Maka janganlah kalian berbicara dgn suara yg lembut sehingga lelaki yg memiliki penyakit dlm kalbu menjadi tergoda dan ucapkanlah perkataan yg ma’ruf .” Adalah para wanita datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan di sekitar beliau hadir para shahabat lalu wanita itu berbicara kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan kepentingan dan para shahabat ikut mendengarkan. Tapi mereka tdk berbicara lbh dari tuntutan hajat dan tanpa melembutkan suara. 4. Proses Ta'aruf Lalu bagaimana proses taaruf yang syar’i sehingga menuju pernikahan yang barakah? Yang pertama iaitu tidak boleh menunggu, misalnya jarak antara taaruf dengan pernikahan selama satu tahun. Si akhwat diminta menunggu selama satu tahun karena ikhwannya harus bekerja terlebih dahulu atau harus menyelesaikan kuliah dulu. Hal ini jelas menzalimi akhwat kerana harus menunggu, dan juga apa ada jaminan bahawa saat proses menunggu itu tidak ada syaitan yang mengganggu?? Yang kedua adalah tidak boleh malu-malu, jadi kalau memang sudah bsedia untuk menikah sebaiknya segera untuk mengajukan diri untuk bertaaruf. Apabila malu maka akan lmbat prosesnya. Etika selama bertaaruf yaitu jangan terburu-buru menjatuhkan cinta. Misalnya ketika kita mendapatkan satu biodata calon pasangan tanpa mengenal lebih dalam, tiba-tiba sudah yakin dengan pilihan itu. Alangkah baiknya jika mengenal lebih dalam mulai dari kepribadian,fizikal,dan juga latar belakang keluarganya, sehingga nanti tidak seperti membeli kucing dalam sangkar. 5. Kesimpulan Dengan demikian jelaslah bahawa bercinta bukanlah alternatif yang ditoleransikan dalam Islam untuk mencari dan memilih pasangan hidup. Menjadi jelas pula bahawa tidak boleh mengungkapkan perasaan sayang atau cinta kepada calon isteri selama belum rasmi menjadi isteri. Baik ungkapan itu secara langsung atau lewat telefon, ataupun melalui surat. Kerana saling mengungkapkan perasaan cinta dan sayang adalah hubungan asmara yang mengandung makna bercinta yang akan mengheret ke dalam fitnah. Adapun cara yang ditunjukkan oleh syariat untuk mengenal wanita yang hendak dilamar adalah dengan mencari keterangan tentang yang bersangkutan melalui seseorang yang mengenalnya, baik tentang biografi (riwayat hidup), karakter, sifat, atau hal lainnya yang diperlukan untuk diketahui demi maslahat pernikahan. Boleh juga dengan cara meminta keterangan kepada wanita itu sendiri melalui perantaraan seseorang seperti isteri teman atau yang lainnya. Dan pihak yang diminta memberi keterangan berkewajiban untuk menjawab sebaik mungkin, meskipun harus membuka aib wanita tersebut kerana ini bukan termasuk dalam kategori ghibah yang tercela. Hal ini termasuk dari enam perkara yang dikecualikan dari ghibah, meskipun menyebutkan aib seseorang. Demikian pula sebaliknya dengan pihak wanita yang berkepentingan untuk mengenal lelaki yang berhasrat untuk meminangnya, dapat menempuh cara yang sama. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadits Fathimah bintu Qais ketika dilamar oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Abu Jahm, lalu dia minta nasihat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam maka beliau bersabda: “Adapun Abu Jahm, maka dia adalah lelaki yang tidak pernah meletakkan tongkatnya dari bahunya Adapun Mu’awiyah, dia adalah lelaki miskin yang tidak memiliki harta. Menikahlah dengan Usamah bin Zaid.” (HR. Muslim) Para ulama juga menyatakan bolehnya berbicara secara langsung dengan calon isteri yang dilamar sesuai dengan tuntutan hajat dan maslahat. Akan tetapi tentunya tanpa khalwat dan dari balik hijab. Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Asy-Syarhul Mumti’ (130-129/5 cetakan Darul Atsar) berkata: “Bolehnya berbicara dengan calon isteri yang dilamar wajib dibatasi dengan syarat tidak membangkitkan syahwat atau tanpa disertai dengan menikmati percakapan tersebut. Jika hal itu terjadi maka hukumnya haram, kerana setiap orang wajib menghindari dan menjauhi dari fitnah.” Perkara ini diistilahkan dengan ta’aruf. Adapun terkait dengan hal-hal yang lebih spesifik iaitu organ tubuh, maka cara yang diajarkan adalah dengan melakukan nazhar, iaitu melihat wanita yang hendak dilamar. Wallahu a’lam.